Hamka, Sang Kiai Roman

photo author
- Jumat, 17 Desember 2021 | 21:00 WIB
Buya Hamka, seorang ulama sekaligus pujangga. (muhammadiyah.or.id)
Buya Hamka, seorang ulama sekaligus pujangga. (muhammadiyah.or.id)

Malutnetwork – Minang dikenal sebagai tanah yang telah melahirkan banyak tokoh besar, seperti Agus Salim, Tan Malaka, termasuk juga Hamka.

Hamka merupakan singkatan dari nama panjangnya, yakni Haji Abdul Malik Karim Amrullah.

Masa kecil Hamka, ia dikenal nakal. Di Sekolah Dasar Maninjau, ia sangat menyukai pelajaran sejarah dan syair.

Saat mengikuti pelajaran lain, Hamka yang masa kecilnya sering dipanggil Malik ini hanya membayangkan tokoh-tokoh film, karena ia sangat gemar menonton film. Film kala itu belum memiliki suara.

Selain itu, Hamka juga memiliki hobi menulis. Sehingga, begitu banyak karya tulis yang dihasilkan. Ia sadar betul bahwa tulisan itu akan mengabadikan ilmu dan agama.

Ketika PB Muhammadiyah memberinya tugas agar menjadi da’i di Makassar pada 1932, ia mendalami dan menulis riwayat Syekh Muhammad Yusuf al-Makassari, seorang ulama besar dari Sulawesi Selatan.

Selain itu, Hamka juga menerbitkan majalah pengetahuan Islam yang diberi judul Al-Mahdi yang terbit bulanan di Makassar.

Baca Juga: Lolos Semi Final, Lima Atlet Boxing Camp Kota Ternate Optimis Peroleh Mendali Emas

Pengalamannya di dunia media dan penerbitan sudah tak diragukan lagi. Bahkan, pernah ia pergi ke Medan, kemudian mengelola majalah Pedoman Masyarakat yang terbit mingguan bersama M. Yunan Nasution.

Dari majalah tersebut, Hamka kemudian menulis dalam rubrik Tasawuf Modern.

Karya tulis yang dihasilkan pun tidak hanya dalam bidang tasawuf, melainkan juga bidang politik, kebudayaan, filsafat, dan masih banyak lagi. Ia adalah ulama sekaligus pemikir yang multi tasking.

Keluasan dan kedalaman ilmu pengetahuan yang banyak didapatkan dari belajar secara otodidak itu pun lalu mengantarkannya pada gelar Doktor Honoris Causa  (Dr. Hc.), yang ia dapatkan dari Universitas Al-Azhar, Kairo, Mesir pada 1955 dan dari Universitas Kebangsaan Malaysia pada 1976.

Haji Abdul Malik Karim Amrullah adalah seorang tokoh besar yang memiliki pengetahuan dan pemikiran di berbagai disiplin keilmuan. Ia adalah seorang ulama pujangga, penulis buku yang sangat produktif, juga pendakwah yang terkenal.

Baca Juga: Ketika Cut Nyak Dhien Dikhianati Pengikutnya Sendiri

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Lely Nurarifah

Sumber: Buku "100 Tokoh Muhammadiyah"

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Profil Singkat Zulkifli Umar

Selasa, 3 Januari 2023 | 06:00 WIB
X