MALUTNETWORK.COM - Serangan tentara militer Israel di jalur Gaza menyebabkan pelayanan kesehatan di Gaza dalam kondisi sangat genting.
Akibatnya, banyak ibu hamil di Palestina tidak mendapatkan pelayanan kesehatan yang maksimal. Tidak sedikit para ibu hamil di Palestina yang mengalami keguguran bahkan melahirkan bayi prematur (lahir sebelum usia 37 minggu kehamilan).
Islam Hamdan, dari kota Beit Hanoun, dikutip dari Anadolu mengatakan bahwa saudara perempuannya sudah waktunya melahirkan.
Baca Juga: INNALILLAHI! Korban Terus Meningkat, Gaza Berubah jadi Kuburan Anak-anak
Namun, karena ketakutan dan panik saudara perempuan mengalami kesulitan disaat melahirkan.
"Ada banyak wanita yang keguguran dan kelahiran prematur karena tidak dapat mendapatkan pelayanan yang maksimal di rumah sakit akibat pemboman tersebut,” tegasnya.
Menurutnya, rumah sakit di seluruh wilayah Palestina kini berada di tengah ancaman serius, persediaan bahan bakar hampir habis saat blokade total dilakukan Israel.
Baca Juga: Lagi, Jet Tempur Israel Bombardir Generator dan Panel Surya Rumah Sakit Al-Wafaa di Gaza
Bahkan, bayi yang baru lahir yang bergantung pada inkubator listrik untuk bertahan hidup, bisa terancam kehilangan nyama dalam hitungan menit.
"Kami terus mengimbau untuk menyediakan bahan bakar yang diperlukan demi mengoperasikan generator RS dan menjamin keselamatan anak-anak, orang sakit, juga korban terluka di Gaza. Kami berharap dunia berpihak pada Gaza," harapnya.
Abdel Hakim Shehata, salah satu dokter kandungan dan ginekolog di rumah sakit Al-Shifa, mengatakan Sejak awal agresi di Gaza, sejumlah besar perempuan mengalami kelahiran prematur dan banyak keguguran, yang disebabkan oleh rasa takut dan panik.
Baca Juga: Korban Tewas di Gaza Terus Meningkat, 1200 Anak-anak Masih Tertimbun Reruntuhan Gedung
“Saat ini para perempuan harus melahirkan di Rumah Sakit Al-Hilu karena Rumah Sakit Al-Shifa tidak dapat lagi menyediakan kebutuhan mereka karena banyaknya orang yang terluka akibat perang dan pemboman Israel,” jelasnya.
Kementerian Kesehatan Palestina mengaku bahwa rumah sakit di Jalur Gaza menderita kekurangan bahan bakar, obat-obatan, dan pasokan medis akibat serangan Israel di Jalur Gaza.
“Bencana kemanusiaan yang mungkin terjadi dalam beberapa jam ke depan sebagai akibat dari matinya generator listrik utama karena kehabisan bahan bakar di Kompleks Medis Al-Shifa," kaya Menteri Kesehatan Palestina Mai Al-Kaila.
Artikel Terkait
Majelis Kehormatan MK Temukan 5 Masalah Saat Periksa Hakim MK, DPR: Jangan Berharap Berlebihan
Rumahnya Diserang Israel Usai Liputan, Koresponden TV Palestina dan 10 Keluarganya Tewas
Korban Tewas di Gaza Meningkat jadi 9 Ribu Orang, Anak-anak Nyaris Sentuh 4 Ribu
Rumah Sakit Indonesia Satu-satunya Harapan di Gaza, Bencana Besar Jika RS Alami Shut Down
Alhamdulillah! Mabes TNI Siapkan 2 Pesawat Hercules Antar Bantuan Kemanusiaan Indonesia ke Gaza
Tentara Israel Larang Warga Muslim Palestina Salat di Masjid Al-Aqsa
Korban Tewas di Gaza Terus Meningkat, 1200 Anak-anak Masih Tertimbun Reruntuhan Gedung