MALUTNETWORK.COM - Sosok ilmuwan muslim terkenal, Muhammad Al Idrisi atau dikenal dengan Al Idrisi kembali ramai diperbincangkan di media sosial.
Pasalnya, peta dunia yang pernah dibuatnya kembali viral di TikTok lantaran menunjukkan lokasi tempat tinggal makhluk akhir zaman Yajuj dan Maujuj.
Nama Yajuj Majuj tak asing bagi semua orang. Pasalnya, kaum pembuat onar ini pernah dipenjara oleh Raja Dzulkarnain. Yajuj Majuj sendiri akan dikeluarkan setelah adanya izin Allah SWT.
Baca Juga: Bahan Bakar Mulai Menipis, Rumah Sakit Indonesia di Gaza Bakal Berhenti Operasi Secara Total
Dilansir dari akun TikTok @biolivia.official, diduga bahwa lokasi Yajuj Majuj dalam peta Al Idrisi terlihat bagian utara peta, terdapat lokasi Al Wak-wak atau pulau Sumatera.
Secara koordinat, di lokasi Al Wak-wak terletak Indonesia di sekitarnya. Selain itu, ada Ash-Shin atau China, Semenanjung Arab, Laut Hitam, Laut Kaspia, dan di tengah kedua laut tersebut terdapat Pegunungan Kaspia.
Diduga lokasi Yajuj Majuj terletak di Georgia atau di antara Armenia dan Azerbaijan, ditemukan bekas-bekas tembok yang terbuat dari besi dan tembaga. Selain itu, terdapat batu yang berbentuk seperti dinding.
Baca Juga: Zahraa Al-Akhrass, Jurnalis Palestina Dipecat karena Postingan Pro Palestina Gugat Global News
Selain itu, lukisan oleh Qasim dari abad ke-16, diilustrasikan dari Qur'an, manusia membangun tembok untuk menghalangi serangan Yajuj dan Majuj. Dalam Surah Al-Kahf bahwa Raja Dzulkarnain, dalam sebuah perjalanannya sampai di suatu tempat di antara dua gunung.
Dia menemukan suatu kaum yang tidak dikenali bahasanya. Kaum itu mengadukan kepadanya bahwa ada bahaya mengancam mereka yaitu dari Yajuj dan Majuj dan mereka meminta untuk membangun tembok yang dapat melindungi mereka dari kejahatan Yajuj dan Majuj. Kemudian Dzulkarnain memenuhi permintaan mereka.
Menurut Al-Qur'an, Yajuj dan Majuj diisolasi di antara dua gunung oleh pasukan Dzulkarnain beserta kaum yang terpencil yang meminta bantuan kepadanya.
Baca Juga: Ketua Dukung Israel, 10 Anggota Parlemen Partai Buruh Inggris Pilih Mengundurkan Diri
Mereka meminta Raja Dzulkarnain untuk membuat dinding pembatas, agar kedua suku tersebut tidak keluar dan membuat kekacauan kembali, namun pada akhirnya mereka akan berhasil keluar dari dinding pembatas itu.
Menurut Asy-Syaikh Abdurrahman As-Sa’di, Yajuj Majuj berada di belakang pegunungan Qoqaz (Kaukasus). Memang ada yang berpendapat bahwa pegunungan inilah yang merupakan “benteng” dimaksud.
Deretan pegunungan ini memanjang tanpa celah dari laut Hitam hingga laut Kaspia sepanjang lebih dari 1.200 km. Kecuali pada bagian kecil dan sempit yang disebut celah Darial (terletak di negara Georgia) sepanjang kurang lebih 100 meter. Pada bagian celah itulah diduga penghalang dari Yajuj dan Majuj itu dibangun.
Artikel Terkait
52 Masjid di Gaza Roboh Akibat Serangan Israel, 110 Masjid Lainnya Rusak Berat
Tolak Gencatan Senjata, Kelompok Muslim AS Kecewa dengan Sikap Presiden Biden
4 Pasien Meninggal Setelah Rumah Sakit Kanker di Gaza Berhenti Operasi, 70 Pasien Kritis
Korban Tewas di Gaza Meningkat jadi 9 Ribu Orang, Anak-anak Nyaris Sentuh 4 Ribu
Kejam! Tentara Israel Bom Ambulans Depan Rumah Sakit Al-Shifa, Puluhan Pasien Tewas
Korban Tewas di Gaza Terus Meningkat, 1200 Anak-anak Masih Tertimbun Reruntuhan Gedung