Cerita Perjuangan Khairunnisa, dari Penjual Es Teh hingga Jadi CPNS

photo author
- Kamis, 19 Juni 2025 | 22:08 WIB
Khairunnisa Bersama Kedua Orangtuanya (Foto Kemenag)
Khairunnisa Bersama Kedua Orangtuanya (Foto Kemenag)

MALUTNETWORK.COM - Di balik satu nama yang muncul di pengumuman hasil seleksi CPNS, ada cerita panjang penuh perjuangan, air mata, dan doa yang tak pernah putus. Anak itu bernama Khairunnisa (24) yang sering disapa Nisa.

Nisa, anak kedua dari empat bersaudara ini tumbuh besar di keluarga sederhana. Ayahnya adalah seorang salesman dan kurir obat-obatan di apotek. 

Ibunya ibu rumah tangga yang juga menjahit tas bedcover dan memasak untuk katering aqiqah.

Baca Juga: Beri Bonus Usai Juara Umum, Wali Kota Ajak Warga Doakan Kafilah Kota Tidore Raih Juara di STQH Tingkat Nasional

Sejak kecil, ia sudah paham arti tanggung jawab. Di usia 10 tahun, ia mulai mengajar les privat anak-anak tetangga dan mengaji untuk membantu kebutuhan sekolah. 

Saat teman-teman seusianya bisa fokus belajar tanpa beban, ia harus menghadapi kenyataan sering tertahan ikut ujian karena belum membayar uang sekolah.

Tapi ia tak menyerah. Ia belajar dengan sungguh-sungguh dan menjadi juara umum saat lulus SMP. 

Baca Juga: Kota Tidore Kembali Raih Juara Umum STQH ke XXVIII Tingkat Provinsi Maluku Utara

Ia pun melanjutkan sekolah di SMA unggulan CT ARSA Foundation Deli Serdang dengan beasiswa penuh, termasuk biaya asrama dan kebutuhan hidup sehari-hari.

“Kalau bukan karena beasiswa, mungkin saya sudah berhenti sekolah sejak SMP,” ujarnya di Medan, Selasa, 17 Juni 2025 dikutip dari laman Kemenag.

Perjuangannya berlanjut saat kuliah di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam. Lagi-lagi, beasiswa menjadi penyelamatnya. 

Baca Juga: Sekretariat DPRD Tidore Hadirkan Pelayanan Publik Lewat Inovasi 'OPS! dan Pengaduan_DPRD

Setelah lulus, ia sempat bekerja di beberapa tempat, namun dua kali terkena PHK dalam waktu singkat. Kondisi itu mengguncang semangatnya, tapi tidak pernah mematahkan tekadnya.

Sambil menganggur, ia memutuskan mendaftar CPNS. Untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari, ia bekerja sebagai penjaga kios es teh. Tak sedikit orang yang memandangnya dengan sebelah mata.

“Sering ditanya, ‘Kok sarjana jualan es teh?’ Saya cuma bisa senyum. Mereka tidak tahu kalau saya sedang memperjuangkan masa depan yang lebih baik lagi,” katanya.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Abd Yahya A

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Profil Singkat Zulkifli Umar

Selasa, 3 Januari 2023 | 06:00 WIB
X