MALUTNETWROK.COM - Ada kabar baik dari Kementerian Agama untuk guru Pendidikan Agama Islam (PAI) di sekolah non Aparatur Sipil Negara (Non ASN).
Menteri Agama Nasaruddin Umar telah menandatangani regulasi baru yang memberikan kepastian dan peningkatan tunjangan profesi bagi guru PAI Non ASN yang belum inpassing.
Ketentuan ini tertuang dalam Peraturan Menteri Agama (PMA) Nomor 4 Tahun 2025 tentang Tata Cara Pemberian Tunjangan Profesi Guru Bukan Pegawai ASN pada Kementerian Agama, serta Keputusan Menteri Agama (KMA) Nomor 646 Tahun 2025 tentang Tunjangan Profesi Guru Bukan Pegawai ASN.
Baca Juga: Legislator Desak Usut Tuntas Kasus Jual Beli Rekening Judol
Melalui kebijakan ini, tunjangan profesi untuk guru Non ASN non inpassing dinaikkan menjadi Rp2.000.000 per bulan dari sebelumnya Rp1.500.000.
Selain itu, pemerintah juga akan membayarkan rapelan kekurangan sebesar Rp500.000 per bulan terhitung sejak Januari 2025.
Menteri Agama Nasaruddin Umar mengatakan, terbitnya aturan ini sebagai bentuk afirmasi negara dalam upaya meningkatkan kesejahteraan guru Non-ASN.
Baca Juga: DPR Ingatkan Kopdes Merah Putih tidak Hanya Sekadar Tempat Pinjam Uang
Hal itu juga sejalan dengan arahan Presiden Prabowo Subiyanto yang terus memberikan perhatian pada sektor pendidikan, termasuk pada guru agama.
“Langkah ini merupakan bentuk nyata keberpihakan pemerintah terhadap kesejahteraan guru,” ujar Menag di Jakarta, Kamis (10/7/2025).
“Dengan kenaikan tunjangan ini, para guru diharapkan tidak hanya profesional dalam mengajar, tetapi juga terus menjadi teladan dalam mendidik dan mengembangkan potensi peserta didik, baik secara jasmani maupun ruhani," lanjutnya.
Baca Juga: Pelaksanaan Haji dan Umrah Lewat Jalur Laut Belum Jadi Agenda Resmi, Menag: Tapi Peluang Terbuka
Percepat Pencairan
Direktur Jenderal Pendidikan Islam, Amien Suyitno, meminta para Kepala Kantor Wilayah Kemenag Provinsi dan Kepala Bidang Pendidikan Agama Islam (PAI) untuk segera mensosialisasikan regulasi ini ke tingkat kabupaten/kota, khususnya kepada Kepala Seksi PAI.
Tujuannya agar proses pencairan tunjangan, termasuk pembayaran rapelan, bisa segera dilakukan, sekaligus diawasi ketat agar sesuai dengan ketentuan dalam PMA, KMA, dan petunjuk teknis yang berlaku.
Artikel Terkait
Astaga!! 571 Ribu Rekening Penerima Bansos Terindikasi Dipakai untuk Judol: Transaksi Capai Rp957 Miliar
Gus Ipul: Rekening Dipakai Judol Tidak Berhak Lagi Terima Bansos
Umrah dan Haji Berpotensi Dibuka Lewat Jalur Laut? Menag Nasaruddin Bilang Begini
Gus Ipul Tekankan Pentingnya Satu Data: Karena Data yang Kita Perbaharui, Ada Jiwa yang Menanti Keadilan
Selain Obat Murah, Klinik dan Apotek Desa di Kopdes Merah Putih juga Disiapkan Dokter hingga Perawat
DPR Setujui Naikkan Anggaran BSPS Untuk Benahi Rumah Warga tidak Mampu jadi Rp45 Triliun
Pelaksanaan Haji dan Umrah Lewat Jalur Laut Belum Jadi Agenda Resmi, Menag: Tapi Peluang Terbuka