Beasiswa Penelitian Kemenpora 2025 Masih Dibuka, Dana Rp10 Juta untuk Mahasiswa Pejuang Skripsi!

MALUTNETWORK.COM - Kabar gembira datang bagi mahasiswa yang tengah berjuang menyelesaikan skripsi.

Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) kembali membuka Program Bina Insan Akademia (BIA) 2025, sebuah inisiatif keren yang memberikan bantuan dana penelitian hingga Rp10 juta per orang.

Program ini hadir sebagai bentuk dukungan nyata pemerintah untuk memperkuat budaya riset di kalangan pemuda Indonesia.

Tapi ingat, kesempatan ini terbatas, pendaftaran hanya dibuka sampai 15 November 2025, jadi jangan tunda lagi kalau kamu memenuhi syaratnya.

Baca Juga: Apakah BSU Rp600.000 Cair November 2025? Ini Jadwal, Syarat, dan Cara Pencairannya

Apa Itu Program Bina Insan Akademia 2025?

Program Bina Insan Akademia (BIA) adalah program fasilitasi penelitian dari Kemenpora untuk mahasiswa aktif jenjang S1, S2, dan S3, baik di perguruan tinggi negeri maupun swasta, bahkan termasuk yang sedang menempuh studi di luar negeri.

Fokusnya ada pada penelitian yang bertemakan kepemudaan, seperti inovasi sosial, pemberdayaan komunitas, kepemimpinan anak muda, dan isu-isu lain yang relevan dengan pengembangan generasi muda Indonesia.

Bertujuan sederhana namun penting, mendorong mahasiswa agar lebih aktif menghasilkan karya ilmiah yang tidak hanya berguna di kampus, tetapi juga berdampak pada masyarakat.

Baca Juga: Cara Daftar Program Pemutihan Tunggakan BPJS Kesehatan 2025: Iuran Denda Ditanggung, Cek Syaratnya!

Siapa yang Bisa Daftar Beasiswa Penelitian Kemenpora 2025?

Nah, sebelum formulir diisi, pastikan kamu memenuhi semua syarat berikut:

1. Mahasiswa aktif S1, S2, atau S3 berusia 16-30 tahun per 31 Desember 2025.
2. Telah menyelesaikan seluruh mata kuliah dan memiliki IPK minimal 3,00.
3. Prodi dan kampus terakreditasi minimal “B”.
4. Penelitian yang dibuat harus fokus pada tema kepemudaan.
5. RAB penelitian (rincian anggaran biaya) wajib dilampirkan.
6. Harus punya rekening bank nasional aktif atas nama sendiri.
7. Lampirkan dokumen seperti KTP, surat rekomendasi dosen, surat persetujuan proposal seminar, dan surat pernyataan tidak menerima bantuan sejenis.

Syaratnya cukup detail, tapi hal ini penting untuk memastikan bahwa penerima bantuan benar-benar layak dan siap melakukan penelitian secara profesional.