Malutetwork.com - Keputusan kenaikan harga bahan bakar minya (BBM) subsidi yang diumumkan Pemerintah pada, Sabtu (03/09/22) lalu mendapat sorotan berbagai pihak.
Keputusan kenaikan BBM subsidi dan nonsubisidi menurut versi Pemerintah pusat dilakukan karena anggaran subsidi dan kompensasi BBM tahun 2022 telah meningkat tiga kali lipat dari Rp 152,5 triliun menjadi Rp 502,4 triliun.
Anggota Komisi III Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Maluku Utara, Zulkifli Hi Umar menilai kenaikan harga BBM subsidi saat ini belum pantas dilakukan dalam situasi ekonomi bangsa dan masyarakat yang belum membaik paska Covid-19.
Menurutnya, kenaikan harga BBM subsidi sangat berpengaruh terhadap kehidupan masyarakat diberbagai sektor. Dampak tersebut berpengaruh di disektor perhubungan Maluku Utara saat ini.
"Dampak yang paling dirasakan masyarakat Maluku Utara saat ini di sektor perhubungan dengan kenaikan harga transportasi sebesar 32 persen", kata Zulkifli Hi Umar sapaan akrab Zulmar kepada Malutnetwork, Rabu (07/09/22).
Lebih lanjut, kata Zulmar, kebijakan penyesuaian harga BBM subsidi yang diputuskan Pemerintah justru sangat memberatkan masyarakat Maluku Utara dengan tingkat pendapatan perkapita yang masih renda, diperkirakan 1500U$$ pertahun atau Rp 1.800.000 per bulan.
Baca Juga: Putri Candrawathi Diperiksa Menggunakan Alat Pendeteksi Kebohongan, Hasilnya Mengejutkan
"Harga BBM ini akan menimbulkan multiflying effect yang dahsyat dengan naiknya harga-harga barang dan tarif transportasi umum tentunya", pungkasnya.
Anggota DPRD Malut Fraksi PKS itu menegaskan jika kebijakan tersebut tidak dibatalkan akan berdampak buruk, terutama angka kemiskinan terus meningkat.
"PKS memiliki tanggungjawab secara moral dan konstitusional untuk menyuarakan penolakan terhadap kenaikan harga BBM bersubsidi ini", tandas Zulmar.
Zulkifli meminta Pemerintah pusat agar mengembalikan harga BBM subsidi dan nonsubsidi seperti semula demi kesejahteraan masyarakat secara umum.
"Kami meminta agar Pemerintah pusat segera mengembalikan harga BBM ke posisi semula", Pintahnya
Baca Juga: Komnas HAM Duga ada Pelaku Lain yang Menembak Brigadir J : Bukan Cuma Bharada E dan Ferdy Sambo
Artikel Terkait
Mahasiswa di Ternate Kembali Gelar Aksi Jilid IV, Ribuan Personel Disiagakan
Antisipasi Intoleransi, Polda Maluku Utara Gelar FGD. Begini Kata Mochtar Adam
Mochtar Adam Menyebut Ekonomi Menjadi Faktor Utama Terjadinya Intoleransi
Kota Tidore Masuk Daftar Kota Terluas ke-3 di Indonesia, ini Faktanya
Satu Unit Rumah di Ternate Ludes Terbakar, Diduga Ledakan Kompor
Dinding Papan dan Beratap Rumbia, Begini Potret Bangunan SMA Nurul Hasan Sekely Halsel
Seorang Jamaah Haji Asal Halmahera Barat Meninggal Dunia di RS Arab Saudi
Lagi, Seorang Warga Oba Diduga Dimangsa Buaya. Kedua Kaki dan Tangan Hilang
3 Anggota Keluarga Tewas Mengenaskan, Terduga Pelaku Berhasil Diringkus Sat Reskrim Polres Sula
Wisuda Ratusan Mahasiswa, Lulusan AIKOM Ternate Diharapkan Bisa Bersaing di Dunia Kerja