5 Tahun Menanti, Sultan Tidore Zainal Abidin Syah Akhirnya Raih Gelar Pahlawan Nasional dari Presiden Prabowo

photo author
- Senin, 10 November 2025 | 18:14 WIB
Sultan Tidore Zainal Abidin Syah Raih Gelar Pahlawan Nasional
Sultan Tidore Zainal Abidin Syah Raih Gelar Pahlawan Nasional

MALUTNETWORK.COM - Momen bersejarah tiba tepat pada Hari Pahlawan, Senin, 10 November 2025. 

Sultan Tidore Zainal Abidin Syah, tokoh sentral yang berkontribusi sepertiga wilayah bagi Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), secara resmi dianugerahi gelar Pahlawan Nasional

Penganugerahan ini dilakukan langsung oleh Presiden RI Prabowo Subianto di Istana Negara, Jakarta dalam Upacara Penganugerahan Gelar Pahlawan Nasional Tahun 2025.

Baca Juga: Profil Syaikhona Kholil Bangkalan, Ulama Karismatik Madura yang Resmi Jadi Pahlawan Nasional

Wali Kota Tidore Kepulauan, Muhammad Sinen, yang hadir mewakili masyarakat, menyampaikan rasa terima kasih dan hormat yang mendalam kepada Presiden. 

"Hormat Bapak Presiden yang sangat menghargai sejarah masa lalu, karena sejarah adalah bagian dari jati diri kita," ungkap Muhammad Sinen.

Gelar ini merupakan puncak dari perjuangan panjang Pemerintah Kota Tidore Kepulauan yang telah mengusulkan Sultan Tidore Zainal Abidin Syah sebagai Pahlawan Nasional sejak tahun 2021. 

Baca Juga: Wali Kota Muhammad Sinen Targetkan Penurunan Angka Stunting di Tidore Lewat Program MBG

Penganugerahan ini menegaskan peran vital Sultan Zainal Abidin Syah, yang juga merupakan Gubernur Pertama Irian Barat, dalam menegakkan kedaulatan NKRI.

Wali Kota Muhammad Sinen mengisahkan kembali momen krusial saat Konferensi Malino di Makassar pada 16-25 Juli 1946. 

Kala itu, lanjut Muhammad Sinen Presiden Soekarno menawarkan tiga opsi kepada Sultan terkait masa depan Tidore dan Papua: berdiri sendiri, bergabung dengan Belanda, atau bergabung dengan NKRI.

Baca Juga: Dinas Pertanian Tidore Harap Program MBG Jadi Pasar Pasti Untuk 5.000 Anggota Poktan

"Tanpa berpikir panjang, dengan lantang Sultan Tidore Zainal Abidin Syah mengatakan kepada Bung Karno, bahwa Tidore dan Papua adalah bagian dari Negara Kesatuan Republik Indonesia," tegas Muhammad Sinen.

Keputusan berani inilah yang diyakini menjadi tonggak lahirnya semboyan dari Sabang Sampai Merauke. 

"Karena tanpa Tidore di konferensi Malino, Indonesia tidak akan pernah ada Meraukenya," terangnya.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Abd Yahya A

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X