Mochtar Adam Menyebut Ekonomi Menjadi Faktor Utama Terjadinya Intoleransi

- Selasa, 24 Mei 2022 | 23:51 WIB
Pakar Ekonomi Maluku Utara, Mochtar Adam (Facebook - Om Pala Melanesia)
Pakar Ekonomi Maluku Utara, Mochtar Adam (Facebook - Om Pala Melanesia)

Malutnetwork.com - Berbagai kalangan dan studi meyebutkan penyebab munculnya sikap intoleransi di Indonesia karena doktrinisasi agama yang secara berlebihan dipahami.

Pemahaman agama yang berlebihan dapat melahirkan kelompok paham radikalisme dan terorisme yang mengancam kehidupan berbangsa dan bernegara. Sehingga perlu adanya cara bijak untuk menyikapinya.

Selain agama, persoalan ekonomi juga menjadi permasalahan besar terjadinya intoleransi dikalangan masyarakat karena kesejahteraan yang tidak merata.

Baca Juga: Diduga Pesta Sabu, Satresnarkoba Lombok Barat Amankan Lima Orang Pria

Menurut Pakar Ekonomi Maluku Utara, Mochtar Adam, perilaku intoleransi tidak hanya berdasarkan alasan agama tetapi juga ekonomi.

"Salah satu contohnya, sulit mengakses kesempatan usaha dan bekerja membuat orang frustasi dan melampiaskan pada perilaku intoleransi", kata Mochtar dalam kegiatan FGD yang digelar Polda Malut pada, Senin (23/5/22).

Mochtar menyebut, Maluku Utara saat ini mengalami perubahan struktur ekonomi agraris menjadi industri pertambangan yang sangat signifikan.

Baca Juga: Antisipasi Intoleransi, Polda Maluku Utara Gelar FGD. Begini Kata Mochtar Adam

"Namun kontribusi pada kesejahteraan masyarakat terhitung rendah sehingga kemiskinan mendominasi diwilayah pertambangan", ujarnya.

Persoalan kemiskinan seperti terjadi dilingkungan tambang, kata Mochtar, bisa memicu rasa ketidakadilan yang berdampak pada paham radikalisme hingga terorisme.

"Hal inilah yang akan memicu terjadinya perilaku intoleransi", jelas Mochtar.

Baca Juga: Sejumlah Pemuda di Lingkar Mandalika di Ringkus Polisi, ini Kronologinya

Ia mengatakan, potret Maluku Utara di Indonesia berada diurutan ke 29 dalam pertumbuhan pembangunan manusia.

Sementara penyebaran penduduk berdasarkan agama di sejumlah wilayah Indonesia Timur pada tahun 2019 di dominasi oleh agama Islam.

"di kawasan Papua, Papua Barat, Maluku, Maluku Utara Agama Islam berjumlah 94.6%, Protestan 3.03%, Hindu 0.94%, Katolik 0.93%, Budha 0.48%, dan Khonghucu 0.01%", paparnya.

Halaman:

Editor: Sukri Yunus

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X