MALUTNETWORK.COM - Program Makan Bergizi Gratis (MBG), dipastikan akan membawa angin segar sekaligus keberuntungan finansial bagi sektor pertanian di Kota Tidore Kepulauan.
Program ini dilihat sebagai pasar pasti yang berpotensi meningkatkan kesejahteraan bagi sedikitnya 5.000 petani lokal jika dimanfaatkan dengan baik.
Kepala Dinas Pertanian Kota Tidore, Fauzi Rabo, mengungkapkan dengan adanya program MBG membuka peluang bagi petani untuk meningkatkan taraf hidup.
Dengan 200 Kelompok Tani (Poktan) yang tercatat, lanjut Fauzi, Kota Tidore memiliki sumber daya yang siap menjadi pelaku utama dalam rantai pasok MBG.
"Program MBG ini pasar pasti buat petani. Harapnya, ini bisa menjadi arah baru bagi petani untuk meningkatkan kesejahteraan hidup," ujar Fauzi.
Meskipun potensi pasar sangat besar, Dinas Pertanian saat ini menghadapi satu kendala utama pada kurangnya informasi detail mengenai menu harian MBG dari pihak dapur penyedia.
Baca Juga: Perkuat Ekonomi Payahe, Pemkot Tidore Latih Transmigran Jadi Penggerak Usaha Mandiri
Fauzi Rabo berharap informasi menu adalah kunci agar Poktan dapat merencanakan produksi mereka secara efisien.
“Yang kami butuh sekarang ini adalah informasi tentang menu setiap hari di MGB,” tegasnya.
Dengan data menu harian tersebut, Dinas Pertanian dapat langsung memberdayakan Poktan yang ada untuk menyiapkan bahan baku yang tepat dan sesuai jadwal.
"Dinas Pertanian ini masuk juga dalam satgas MBG. Jadi kami selalu koordinasi soal kebutuhan bahan baku. Khusus untuk sayur-sayuran dan buah-buahan,” ungkap Fauzi.
Meski ada kendala, namun program MBG tersebut sudah membuahkan hasil. Fauzi mencontohkan, kebutuhan sayur sawi untuk menu sandwich MBG beberapa waktu lalu telah dipenuhi oleh hasil panen dari screen house Poktan yang berlokasi di Kelurahan Tambula dan Cobodoe.
Baca Juga: Gairahkan Literasi di Tidore, Komunitas Armada Pena Luncurkan 100 Buku dan Gelar Lomba Drama Pendek
Artikel Terkait
Di Kwatak Bacarita: DPRD Tidore Minta Pemkot Duduk Bersama, Putar Otak Genjot PAD di Tengah Pemangkasan TKD
Tolak Korupsi Daerah Jadi Alasan Potong TKD, Ishak Naser: Pusat Punya Masalah yang Lebih Besar
Pesan Keras Kepala Bapperida: Tinggalkan Ketergantungan TKD, Saatnya OPD Bergerak ke Jakarta
TKD Dipangkas, Wawali Tidore Sebut Sudah Saatnya Birokrasi Uji Kreativitas
Pengurangan TKD, Rekomendasi Dialog Kwatak Bacarita Jadi Kompas Pemkot Tidore Hadapi Krisis Anggaran
Maluku Utara Cetak Sejarah! Jadi Provinsi Pertama di Indonesia Timur yang Capai 100 Persen Posbankum Desa