Cabai Hibrid TM 999 Mirip Cabai dari Sumatra, ini Ciri-Ciri dan Keistimewaannya

Malutnetwork.com - Cabai kriting hibrid TM 999 mempunyai penampilan yang sangat mirip dengan cabai keriting dari Indonesia atau lokal.

Bila dilihat sepintas, kekurusan dan kerampingan serta panjangnya mirip sekali dengan cabai keriting lokaal Sumatera, hanya kurang ikla atau kurang keriting.

Penampilan fisik dari TM 999 ini memang bagus. Pohonnya tinggi, mencapai 60-90 cm. Batangnya kekar dan kuat dengan tajuk lebar.

Baca Juga: Perbedaan Spesies Cabai Merah dan Rawit, Begini Cara Budidayanya

Menarik dari cabai ini adalah pembungaannya yang terus menerus. Hingga panen dapat berlangsung lama dan seolah-olah tidak pernah berhenti. Sayangnya umur panennya agak terlambat.

Pada umur 35 hari setelah tanam, bunga pertama sudha mulai bermunculan, dan 40 hari kemudian panen perdana sudah bisa dilakukan.

Panen pertama seperti lazimnya maksimal hanya mendapat sekitar 50 kg cabai keriting segar.

Baca Juga: Tumbuhan Cabai Memiliki Puluhaan Varietas, Kenali Jenis-Jenisnya

Pada penen berkutnya produksi bakal meningkat dengan pesat, dna puncaknya terjadi pada panen ke-10.

Pada saat itu dari 1 hal lahan bisa diperoleh sekitar 5 ton cabai keriting segar. Panen akan habis 25 sampai 30 kali panen dengan rata-rata dua kali seminggu.

Buah cabai TM 999 rata-rata berukuran panjang sekitar 12,5 cm dengan diameter 0,8 cm. Bobot per buah hanya 5-6 gram saja.

Baca Juga: Spesifikasi iPhone 13 Pro Max Jadi Seri Terbaik dari Produk Apple, Berikut Keunggulannya

Sosok buahnya tidak terlalu keriting, ramping, dan kurus dengan warna cerah menarik. Keisitimewaan TM 999 yang lain adalah tahan serangan bercak daun, dan ia sangat cocok untuk dijual segar maupun digiling.

Baca Juga: Google Menghadirkan Ponsel Ciptaanya, ini Bocoran Harga dan Spesifikasi Google Pixel 7 Pro

***