Malutnetwork.com - Acara temu relawan Jokowi itu ternyata menimbulkan respons kurang baik dari sejumlah pihak, termasuk partai yang menaungi Jokowi, Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P).
Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDI-P Hasto Kristiyanto menyesalkan acara tersebut. Dia menilai, ada elite relawan yang sengaja memanfaatkan kebaikan Jokowi sehingga citra presiden jadi turun.
"Saya pribadi sangat menyesalkan adanya elite relawan yang dekat dengan kekuasaan, lalu memanfaatkan kebaikan Presiden Jokowi sehingga menurunkan citra Presiden Jokowi," kata Sekjen PDI-P tersebut dalam keterangannya, Senin (28/11/2022) kemarin.
Baca Juga: Update Data Terbaru Gempa Cianjur, BPBD : 22.198 Rumah Rusak dan Ratusan Orang Meninggal Dunia
Hasto juga mengatakan, kehebatan kepemimpinan Jokowi di acara Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 dikerdilkan hanya karena urusan gegap gempita di GBK. Berdasarkan pendapatnya, kepemimpinan Jokowi direduksi dengan cara-cara yang tidak elegan.
Jangankan tak merinci sosoknya, Hasto juga curiga ada elite relawan yang ingin mengambil banyak hal dari kepemimpinan Jokowi.
"Jika tidak dipenuhi, keinginannya mereka mengancam akan membubarkan diri, tetapi jika dipenuhi elit tersebut melakukan banyak manipulasi," ujar Hasto.
Baca Juga: 2.834 Rumah Rusak Akibat Gempa Cianjur dan Ratusan Warga Meninggal Dunia. Berikut Data Lengkapnya!
Kritik juga bermunculan dari kalangan oposisi, Partai Demokrat. Kepala Badan Komunikasi Strategis (Bakomstra) Partai Demokrat Herzaky Mahendra Putra meminta Presiden Jokowi fokus kerja menyelesaikan tugas-tugasnya alih-alih memikirkan urusan capres 2024.
"Saran kami, Presiden fokus bekerja perbaiki kondisi negeri ini di sisa waktu 2 tahun ini. Rakyat banyak yang kesulitan ekonominya, makan sehari-hari pun berat," kata Herzaky kepada wartawan, Minggu (27/11/2022) sebelumnya.
Herzaky juga menilai, terhitung banyak rakyat Indonesia yang dipaksa harus kehilangan pekerjaannya karena pengaruh pandemi Covid-19.
Baca Juga: Update Data Korban Gempa Cianjur, 252 Orang Dinyatakan Meninggal Dunia, Ribuan Rumah Rusak
Disisi lain, ekonomi masyarakat pascapendemi juga belum kunjung pulih, ditandai dengan harga-harga bahan pokok yang masih tergolong sulit dijangkau.
Bahkan lebih parah, akhir-akhir ini Tanah Air berduka akibat bencana gempa bumi di Cianjur, Jawa Barat, yang menewaskan ratusan korban.
Artikel Terkait
KPU Diminta Selektif Merekrut PPK dan PPS , Akademisi : Model Politik Uang Menyasar ke Penyelenggara Marak
Berikut Kisi-kisi Soal Tes Badan Ad Hoc Pemilu 2024, Utamakan ini Sebelum Menjawab Pertanyaan
Peran Pers dalam Menyambut Pemilu 2024, CEO Promedia : Jurnalis tidak Dilarang Memiliki Pilihan Politik
Ini Cara Cepat Membuat Akun Siakba, Dijamin Berkas Pendaftaran PPK Pemilu 2024 Segera Diverifikasi
Gempa 5,6 M Mengguncang Cianjur Terasa di Sejumlah Wilayah, Berikut Jumlah Korbannya
20 Orang Dinyatakan Meninggal Dunia Akibat Gempa 5,6 M Cianjur
Gempa dengan Kekuatan Magnitudo 5,6 Mengguncang Kota jakarta, Tak Ada Potensi Tsunami
Update Data Korban Gempa Cianjur, 252 Orang Dinyatakan Meninggal Dunia, Ribuan Rumah Rusak
2.834 Rumah Rusak Akibat Gempa Cianjur dan Ratusan Warga Meninggal Dunia. Berikut Data Lengkapnya!
Update Data Terbaru Gempa Cianjur, BPBD : 22.198 Rumah Rusak dan Ratusan Orang Meninggal Dunia