Peran Pers dalam Menyambut Pemilu 2024, CEO Promedia : Jurnalis tidak Dilarang Memiliki Pilihan Politik

- Sabtu, 19 November 2022 | 20:33 WIB
CEO Promedia Teknologi Indonesia, Agus Sulistriyono (Dok Malutnetwork)
CEO Promedia Teknologi Indonesia, Agus Sulistriyono (Dok Malutnetwork)

Malutnetwork.com - CEO ProMedia Teknologi Indonesia Agus Sulistriyono mengatakan secara prinsip wartawan atau jurnalis tidak dilarang memiliki pilihan politik.

Namun pekerjaan sebagai jurnalis tetap harus menjaga prinsip netralitas dan independen. Lantas bagaimana seorang jurnalis tetap menjaga kedua prinsip tersebut?

"Wartawan itu tidak dilarang punya pilihan politik, tidak, tetapi tidak boleh dilihat-lihatin," kata Agus Sulistriyono dalam diskusi media bertajuk 'Penguatan Sumber Daya Penyelenggara Pemilu dalam Pelaksanaan Demokrasi 2024' di media center KPU RI, Jakarta Pusat, Jumat, 18 November 2022.

Baca Juga: Berikut Kisi-kisi Soal Tes Badan Ad Hoc Pemilu 2024, Utamakan ini Sebelum Menjawab Pertanyaan

Sulis, sapaan akrab Agus Sulistriyono, menceritakan pengalamannya saat menjadi pemimpin redaksi di sejumlah media jaringan Kompas Gramedia (KG) beberapa tahun lalu.

Ketika itu ia bahkan meminta jurnalis untuk berhati-hati dalam memposting di media sosial demi menjaga prinsip netralitas dan independen tersebut.

Pilihan politik seorang jurnalis seharusnya disembunyikan atau tidak diketahui orang karena tugas sebagai wartawan terikat kepada kode etik.

Baca Juga: KPU Diminta Selektif Merekrut PPK dan PPS , Akademisi : Model Politik Uang Menyasar ke Penyelenggara Marak

"Jangan sampai kelihatan pilihannya, sebenarnya (seorang jurnalis) pasti sudah punya pilihan (politik), tapi sebaiknya diam saja," ujarnya.

Sulis juga mengingatkan bahwa profesi sebagai jurnalis harus memiliki basic integritas karena faktor ini sangat menentukan dalam bersikap independen dan netralitas.

"Basicnya memang harus integritas wartawan itu sendiri. Kalau wartawan itu niatnya gak baik, itu fakta A bisa jadi B. Jadi ini yang paling penting dari segalanya, niat wartawan itu sendiri," kata dia.

Baca Juga: Resmi Dibuka, ini Jadwal dan Syarat Rekrutmen Badan Ad Hoc PPK dan PPS Pemilu 2024. Lengkap!

Dalam kesempatan itu Sulis juga menjelaskan bagaimana perkembangan industri media ke depan yang cenderung berkoloni atau berkelompok.

Dengan berkelompok dan berkolaborasi, sebuah media mampu memiliki kapital yang bagus, membangun teknologi yang bagus, membayar server yang bagus, hingga berujung monetize bagus.

ProMedia, kata dia, menjalin kolaborasi dengan berbagai media online dari seluruh Indonesia membangun sebuah ekosistem yang lebih rapi.

Halaman:

Editor: Sukri Yunus

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X