Malutnetwork.com - Seorang oknum TNI AD yang bernama Koptu Indrayasa yang sedang bertugas sebagai Den Intel di Koramil Beringin dikabarkan telah menganiaya tiga orang pedagang telur hingga mengalami luka memar.
Setelah kejadian tersebut, korban yang memiliki nama Feri Cuandra melaporkan peristiwa itu ke Denpom 1/5 Medan. Usai menjalani rangkaian pemeriksaan, Koptu Indrayasa pun saat ini ditetapkan berstatus tersangka oleh penyidik Denpom.
Dilansir dari beberapa sumber, Kapendam I/BB, Letkol Inf Rico Julyanto Siagian menjelaskan kronologi peristiwa yang terjadi di Jalan Masjid Kecamatan Medan Helvetia, pada hari Jumat (7/10/2022) lalu.
Baca Juga: Lion Air Laporkan Dua Akun Media Sosial ke Bareskrim Polri, Ternyata ini Penyebabnya
"Jadi pada hari itu, Kopral Satu Indrayasa ini mau memarkirkan mobilnya di salah satu tempat," jelas Rico kepada awak media, Selasa (1/11/2022).
Rico Julyanto menjelaskan, ketika mobil Koptu Indrayasa itu berpas-pasan dengan becak bermotor yang dikendarai oleh Iqbal Ramadhan.
Kemudian, saat korban akan mengantarkan telur ke sebuah rumah, ada sebuah gerobak becak motor yang berada dipinggir jalan dan tanpa sengaja tersangka tersenggol becak motor tersebut.
“Ketika itu korban hendak mengantarkan telur ke sebuah rumah. Di situ ada grobak becak motor, becak itu parkir di pinggir jalan. Si Indra ini masuk dan tersenggollah becak itu dia nanya," Pungkasnya.
Rico Julyanto melanjutkan, Koptu Indrayasa menanyakan kepada korban tentang apa alasan memarkirkan becaknya di jalan sempit. Tetapi, kala itu korban malah tidak menghiraukan pertanyaan tersebut dan menyebabkan Koptu Indrayasa pun naik pitam.
"Kenapa parkir di sini kan sempit, sehingga mobil saya tersenggol, kata Indra ini. Si orang itu (korban) main handphone tidak menghiraukan, sehingga emosi Indra menampar sekali," bebernya Rico.
Lalu, Rico mengungkapkan saat korban yang beratas nama Iqbal menelpon pemilik usaha telur yang bernama Feri Cuandra. Tak lama kemudian, Feri Cuandra datang bersama dengan pekerja lainnya bernama Eka.
Setelah mereka bertemu, mereka pun sempat terlibat adu mulut hingga koptu Indrayasa yang sedang naik darah pun terlibat saling dorong dan selanjutnya berujung kekerasan.
"Dia menelepon bosnya (Feri), bosnya datang disitu lah cek-cok, sambil dorong-dorong terus mukul lagi dia (Indrayasa)," imbuh Rico.
Artikel Terkait
KPK Panggil Sekretaris Mahkamah Agung Hasbi Hasan di Kasus Suap Hakim Sudrajat Dimyati
Siti Elina, Wanita Penodong Paspampres Terkoneksi dengan HTI dan NII, Ini Alasan HTI Dibubarkan!
Soal Perempuan Bercadar Todong Paspampres, Densus 88 Beda Keterangan dengan Penyidik Polda Metro Jaya
Pesawat Lion Air JT 330 Rute Cengkarang tujuan Palembang Terbakar
Detik-detik Pesawat Lion Air JT330 Rute Cengkarang Palembang Terbakar, Penumpang Sempat Video Kondisi Didalam
Polri Bentuk Timsus Usut Dugaan Tindak Pidana Kasus Gagal Ginjal Akut, 2 Perusahaan Farmasi Diperiksa
Bus Jamaah Umrah Asal Indonesia di Arab Saudi Kecelakan, 2 Jamaah WNI Meninggal Dunia
Densus 88 Antiteror Resmi Tetapkan Guru Ngaji JM Sebagai Tersangka Terorisme, Penodong Paspampres Terlibat NII
Pelaku Todong Pistol Paspampres akan Diperiksa Kejiawaannya, Densus 88 Antiteror : Ingin Melukai Diri Sendiri
Lion Air Laporkan Dua Akun Media Sosial ke Bareskrim Polri, Ternyata ini Penyebabnya